Memilih Daging Ayam yang Halal di Bintan

February 28, 2018
Jaminan produk halal bukan hanya sebuah simbol tetapi merupakan amanah dari Undang-undang yakni UU Nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Produk yang halal dimakan akan jadi haram jika prosesnya tidak halal. Seperti daging ayam. Lantas bagaimana memilih daging ayam yang halal? Sebagai informasi, otoritas veteriner bidang kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet) kabupaten Bintan telah mencatat bahwa terjadi peningkatan jumlah pedagang ayam yang langsung memotong ayamnya ditempat. Dengan kata lain, jual ayam hidup sekaligus melakukan pemotongan ayam saat ini sudah menjadi kebutuhan yang cukup signifikan.

Peningkatan ini disinyalir karena budaya,  sepertinya masyarakat jauh lebih nyaman melihat langsung ayam yang akan dikonsumsinya di sembelih atau dipotong ditempat. Dampak positifnya, jika di tempat pemotongan ayam tersebut tidak mencantumkan sertifikat halal dari MUI maka kehalalan produk hewan yang di potongnya itu belum tentu memenuhi kriteria halal. Alhasil, masyarakat muslim tidak akan membeli ayam ditempat tersebut.
Tetapi ada dampak negatif dari maraknya penjual ayam hidup dan langsung dipotong ditempat, salahsatunya adalah semakin relatif mudahnya penularan penyakit berbahaya dari hewan kemanusia. Hal ini sebabkan karena: 1). Tempat potong ini berada ditempat umum dan pemukiman warga  2). Sistem pembuangan limbah langsung ke lingkungan  3). Ayam hidup diperoleh dari berbagai kandang, sehingga jika salahsatu kandang ada penyakit maka akan terkumpul dan saling menularkan  4). Sebagian besar tidak berizin dan tidak ada rekomendasi dari dinas terkait (belum ada nomor kontrol vetetiner) 5). Pemotong tidak menggunakan APD dan alat-alat pemotongan tidak sesuai standar kesehatan.
Lantas harus bagaimana? Tenang saja, pelan tetapi pasti pemerintah telah melakukan upaya-upaya diantaranya melakukan pembinaan dan surveilance terhadap keberadaan penyakit hewan dan toh tidak semua tempat yang seperti itu. Di bintan ada tempat pemotongan ayam yang sudah memiliki sertifikat halal dari MUI. Bahkan tempat pemotongannya pun relatif lebih baik dan bersih. So, muslim yang taat tentunya memilih produk yang jelas kehalalannya dan bersih tempatnya. Kalo tanya dimana? Lokasinya di kelurahan Kawal Kec. Gunung kijang. Di kecamatan Bintan timur dan Bintan utara juga ada yang sedang mengusahakan sertifikat halal dari MUI.

Drh. Iwan Berri Prima, MM
Penulis adalah Kepala Seksi Kesehatan Hewan Kabupaten Bintan.

Bintan Masih Bebas Beberapa Penyakit Hewan Berbahaya

February 27, 2018
Penyakit hewan yang berbahaya yang dapat menular ke manusia atau dikenal dengan zoonosis, merupakan penyakit yang cukup ditakuti oleh masyarakat. Bagaimana tidak, kita setiap hari tidak pernah lepas bersinggungan dengan yang namanya hewan. Hampir disetiap tempat selalu ada hewan. Baik hewan yang dipelihara, hewan yang dikonsumsi maupun hewan yang liar dialam.
Secara alamiah, hewan dan manusia serta tumbuhan merupakan mahluk ciptaan Allah SWT yang diciptakan untuk saling mengisi, saling berinteraksi dan bahkan saling membutuhkan. Oleh karena itu, jika salahsatu dari ciptaan itu yang mengalami sakit, maka tidak heran jika akan saling mempengaruhi.

Dalam catatan sejarah, telah nyata bahwa kasus zoonosis telah banyak memakan korban manusia. Penyakit ini seperti Rabies, anthraks, flu burung, flu unta, flu babi, Tuberculosis, dan masih banyak lagi menjadi momok bagi keberlangsungan hidup masyarakat. Sehingga upaya penyehatan hewan menjadi salah satu upaya yang harus terus dilakukan. Hewan yang sakit tidak boleh diabaikan. Kita semua harus peduli hewan.
Di pulau Bintan, hingga saat ini berdasarkan hasil surveilance yang dilakukan oleh Balai veteriner Bukittinggi bekerjasama dengan otoritas veteriner provinsi Kepri dan kabupaten/kota masih dinyatakan wilayah bebas penyakit hewan seperti Rabies, Anthraks, Brucelosis, Jembrana dan masih banyak lagi yang lainnya. Oleh karena itu, upaya menjaga dan mempertahankan Bintan bebas menjadi pekerjaan rumah kita semua. Tugas ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah saja tetapi juga menjadi tugas kita semua.

Alfamart dan Indomaret Belum Ada di Tanjungpinang

February 26, 2018
Raksasa minimarket berjaringan seperti Alfamart dan Indomaret hingga saat ini belum ada di pulau Bintan (Tanjungpinang dan kabupaten Bintan). Belum adanya minimarket ini menjadi pertanyaan bagi masyarakat yang berkunjung ke Bintan. Bagaimana tidak, kota selevel ibukota provinsi tetapi belum tersentuh oleh raksasa minimarket. Hal ini berbeda dengan kota Batam, sudah ratusan gerai berdiri di kota industri tersebut.
Menurut Anto, warga yang berdomisili di Tanjung Unggat justru senang jika Alfamart dan Indomaret buka di Bintan. "Saya dukung lah jika minimarket itu buka di pinang, toh saat ini warga Pinang dalam memenuhi kebutuhannya tidak mengenal waktu, 24 jam ada-ada saja kebutuhan warga. Nah, alfamart kan kebanyakan buka 24 jam " ungkap Anto.

Sebenarnya Tanjungpinang sudah bertransformasi menjadi kota modern. Banyak waralaba yang sudah membuka cabangnya di ibukota provinsi Kepri ini. Sebut saja KFC, FFC, Hypermart, matahari, ramayana dan masih banyak lagi yang lain. Bahkan raksasa pembuat roti didunia, Holand Bakery sudah membuka cabangnya dibeberapa sudut kota di Bintan. Baik di pusat keramaian maupun di pinggiran kota.
Belum lagi raksasa Apotik seperti Kimia Farma dan Apotik 24 jam juga sudah melebarkan sayapnya di Bintan.
Bahkan sejak 2017 yang lalu, bioskop Cinema XXI telah menancapkan kukunya di pulau Bintan tepatnya di Mall Tanjungpinang City Center (TCC). Alhasil, setiap akhir pekan, bioskop tersebut menjadi serbuan warga Bintan.
Lantas, sampai kapan kota ini tidak ada Alfamart dan indomaret? Atau biar saja seperti ini? Toh, sumatera barat juga hingga saat ini tidak ada minimarket itu. Semoga Walikota dan Bupati di Bintan ini tetap istiqamah dengan tetap memperhatikan ekonomi wong cilik. Semoga!

Sumber gambar: ciricara.com

Turis Tiongkok Ramai Kunjungi Bintan

February 26, 2018

Menjelang dan Setelah Imlek Tahun 2018 ini Pulau Bintan khususnya Kota Tanjungpinang didatangi oleh ribuan turis yang sebagian besar berasal dari Tiongkok. Tercatat penerbangan Carter dari Tiongkok ke Tanjungpinang (PP) dengan pesawat Sriwijaya Air (SJ2086) sebanyak dua pesawat dan Pesawat Citilink mendarat langsung di bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang. Menurut kabar dari Batampos.co.id Senior Manager Charter Bussiness and Operational Citilink Indonesia, Teddy Rezariansyah menyatakan, sudah menjadi komitmen maskapai tempatnya bekerja untuk turut menunjang pembangunan pariwisata di Indonesia. Karena itu, kali ini Citilink tetap melanjutkan layanan carter pesawat dari Tiongkok ke Tanjungpinang sebagaimana tahun lalu.

“Ini bukan yang pertama penerbangan langsung dari Chongqing ke Tanjungpinang. Kami berharap nanti bisa jadi penerbangan reguler dan bukan carter lagi. Di Manado dan Bali sudah melakukan itu,” ungkap Teddy. Dari tinjauan pangsa pasar, sambung Teddy, antusiasi wisman Tiongkok ke Indonesia, Kepri khususnya, cukup tinggi. Utamanya wisata bahari yang kini menjadi primadona di sejumlah kabupaten di Kepri. Karena itu, Teddy merasa sudah sepatutnya bisa mulai dipertimbangkan penerbangan langsung internasional menjadi penerbangan reguler yang rutin.



Apa Kabar Bintan?

February 26, 2018
Bagi anda yang pernah tinggal di pulau Bintan dan saat ini sedang berada di luar Bintan, blog sederhana ini berdedikasi untuk menambah kabar dari pulau Bintan. Paling tidak, blog ini ikut serta menyemarakkan banyak info tentang Bintan didunia maya.
Bukankah semakin banyak orang menulis tentang Bintan maka akan semakin meningkatkan kepopuleran akan Bintan itu sendiri? Ya, Tanggal 26 Februari 2018, kita sepakati sebagai awal tonggak dimulainya KabarBintan memulai kiprahnya memberi kabar tentang Bintan.

Sebuah pulau nan indah, damai dan sejahtera yang dihuni oleh masyarakat multi etnis dengan hidup rukun yang terdiri dari Wilayah daerah Kota Tanjungpinang sebagai ibukota Provinsi Kepri dan Kabupaten Bintan selaku Daerah bundanya Provinsi Kepri. Karena dari Kabupaten Bintan lah dahulu Kabupaten Kepulauan Riau Provinsi Riau yang beribukota di Tanjungpinang, terlahir daerah otonomi baru mulai dari Kota Batam, Kabupaten Natuna, Kabupaten Karimun, kabupaten Lingga dan Kabupaten Kepulauan Anambas.
Apa kabar Bintan? Inshaallah ...dan tunggu kabar kabar Bintan selanjutnya.