Menelisik Perilaku Membuang Sampah Masyarakat

March 30, 2018
Sampah adalah suatu bahan yang dibuang atau terbuang dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Semua aktivitas manusia pasti menghasilkan sampah. Sampah dapat menjadi nikmat atau musibah bagi manusia, tergantung dari pilihan kita. Sampah sebagai nikmat berarti kita mampu memanfaatkan sampah yang menumpuk menjadi lahan untuk mendapatkan rezeki dengan cara memanfaatkan dan mengolah kembali sampah tersebut. Sedangkan sampah sebagai musibah berarti kita membiarkan sampah yang berserakan dan menganggapnya sebagai sumber penyakit bagi manusia.

Sebagaimana yang kita ketahui, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang membuang sampah disembarang tempat. Hal tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor seperti kebiasaan, kurangnya fasilitas pembuangan sampah di tempat umum serta kurangnya pengetahuan masyarakat akan bahaya yang ditimbulkan oleh sampah. Sampah yang dibuang sembarangan dapat menjadi musibah bagi manusia yaitu sebagai sumber pencemaran lingkungan, tempat perkembang biakkan vektor dan juga merusak estetika.
Membuang sampah sembarangan yang sudah menjadi suatu kebiasaan yang menurut sebagian besar masyarakat adalah hal yang biasa. Sampah yang bertumpuk di sungai akan merusak kualitas air sungai bahkan jika terus bertambah akan menyumbat aliran air hingga terjadinya banjir. Jika sudah terjadi banjir barulah masyarakat menyadari bahwa hal itu terjadi akibat kebiasaan mereka yang membuang sampah sembarangan. Namun tidak sedikit masyarakat yang mengganggap bahwa banjir terjadi bukan dari perilaku manusia. Hal itu karena kurangnya kesadaran mereka terhadap bahaya sampah.
Jika dikatakan hanya orang yang pengetahuannnya kurang yang membuang sampah sembarangan, saya tidak setuju karena masih banyak juga kita liat orang-orang yang berada dan memiliki pendidikin tinggi yang masih sengaja membuang sampah mereka dari pintu kaca mobil. Hal ini berarti pengetahuan, ekonomi, dan tingkat pendidikan seseorang tidak terlalu berpengaruh terhadap membuang sampah pada tempatnya.
Jadi perilaku membuang sampah sembarangan yang semakin lama menjadi kebiasaan dan karena tidak ada yang menegurnya ketika mereka membuang sampah sembarangan, mereka akan mengganggap tindakan yang mereka lakukan baik-baik saja dan tidak menimbulkan kerugian bagi orang lain. Oleh karena itu sebagai sesama manusia kita diwajibkan untuk mengingatkan satu sama lain, dan akan lebih bagus kita mencontohkannya dengan cara membiasakan diri kita untuk membuang sampah pada tempatnya sehingga mereka akan malu apabila membuang sampah sembarangan dan memiliki kesadaran diri. Apalagi sebagai seorang sanitarian kita bertugas untuk melakukan promosi kesehatan salah satunya dengan melakukan gerakan buang sampah pada tempatnya dengan memulainya dari diri sendiri sehingga dapat menjadi contoh bagi masyarakat dan meningkatkan kesadaran mereka bahwa sampah itu dapat membahayakan bagi diri mereka.
Marilah kita merubah kebiasaan buruk kita dan mulai membuang sampah pada tempatnya. Karena yang merasakan dampak dari kebiasaan buruk tersebut tidak hanya kita tetapi juga orang-orang disekitar kita.

Penulis : Eka Agustina Lestari (Mahasiswa Prodi Kesling Poltekkes Tanjungpinang)

Rumah Tahfidz Al-Quran (RTQ) Kepulauan Riau

March 27, 2018
Bagi anda yang menginginkan anak atau anda sendiri untuk hafal al-quran atau mendalami bacaan ayat-ayat suci al-quran, saat ini telah hadir RTQ Kepulauan Riau yang memiliki program pendidikan berupa Tajwid, Tahsin dan Tahfidz dengan jadwal pendidikan waktu belajar setiap hari mulai jam 09.00 s/d 17.00 WIB dan santri bisa mengambil 3 hari belajar. Fasilitas pendidikan berupa ruang belajar dan buku Iqro' dan Al-quran disediakan. Biaya Pendidikan relatif sangat murah yakni Rp.50.000/per bulan dan bagi yang tidak mampu bisa infaq seikhlasnya. Oleh sebab itu, jangan ragu, RTQ Kepri buka setiap hari dengan moto/prinsip organisasi adalah 'Menghafal Al-quran itu mudah". Silahkan untuk mengunjungi alamat RTQ Kepri di jalan Raja haji fisabilillah km.8 atas, Gang Garuda II Nomor 45, Tanjungpinang. Nomor kontaknya : 0823-9038-1119. Semoga informasi ini bermanfaat.

Bimbel di iCan Training Centre (ICTC) Tanjungpinang

March 27, 2018
Bagi anda yang akan mengikuti bimbingan belajar, seperti bimbel mata pelajaran matematika, IPS, bahasa indonesia, Sains/IPA dan PKN untuk siswa SD, juga untuk siswa SMP/SMA bimbel pelajaran matematika dan IPA maupun bimbel kelas khusus paket Ujian Nasional (UN) dengan jaminan lulus UN dan UASBN 100% juga kelas khusus untuk Pra sekolah, bimbel SD dan Bimbel SD anda dapat menghubungi iCan Training Center (ICTC) yang beralamat di Jalan Handjoyo Putro km.09 No.1 Perumahan Lembah Asri (Dekat Areca Water Park) Tanjungpinang, Telp/WA. 0812-6805-0951.
Selain itu, iCan bimbel juga menerima kursus bahasa inggris, kursus melukis, dan kelas dasar/kelas lanjutan untuk persiapan masuk SD. Berdasarkan tutorial dan testimony dari peserta bimbel, sebagian besar prestasinya meningkat setelah mengikuti bimbel.

Pengendalian Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue

March 22, 2018

Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dengan prilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi seluruh wilayah Republik Indonesia. Gambaran keadaan masyarakat Indonesia pada masa depan atau visi yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan tersebut dirumuskan sebagai Indonesia sehat 2010 (Dep.Kes. RI, 2003). Untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal program pengendalian penyakit menitik beratkan kegiatan pada upaya pencegah berjangkitnya penyakit, menurunkan angka kesakitan, dan kematian serta mengurangi akibat buruk dari penyakit menural maupun tidak menular.Penyakit menular masih menjadi masalah dalam pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia. Dalam daftar SPM (permenkes RI nomor 741/Menkes/Per/VII/2008) sejumlah penyakit menular masih memperihatinkan beberapa jenis penyakit bahkan menunjukkan kecenderungan meningkat. Perlu dilaksanakan kegiatan pemberantasan penyakit Malaria, DBD, Filariasis, Rabies, Kusta, TB paru, dan Diare.

Dari permasalahan pemberantasan penyakit diatas salah satu yang akan dibahas adalah Pemberantasan Penyakit DBD. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes Aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Gejala yang akan di alami oleh penderita DBD diantaranya: Demam, Nyeri pada belakang mata, Nyeri ulu hati, Sakit kepala, Nyeri sendi dan otot, Mual dan muntah, Munculnya bintik-bintik merah pada kulit, Nafsu makan menurun, dan Pembesaran kelenjar getah bening. Factor-faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penyebaran kasus DBD: Pertumbuhan penduduk yang tinggi, Urbanisasi yang tidak terencana dan tidak terkendali, Berkembangnya penyebaran dan kepadatan nyamuk-nyamuk, Tidak adanya control fektor nyamuk yang efektif, Meningkatnya pergerakan dan penyebaran virus dengue dan Peningkatan saranan transportasi.
Pada umumnya penderita DBD (Demam Berdarah Dengue) akan mengalami fase demam selama 2-7 hari, diantaranya sebagai berikut: fase pertama: 1-3 hari ini penderita akan merasakan demam yang cukup tinggi 400C, fase ke-dua penderita mengalami fase kritis pada hari ke 4-5, pada fase ini penderita akan mengalami turunnya demam hingga 370C dan penderita akan merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa sembuh kembali) pada fase ini jika tidak mendapatkan pengobatan yang kuat dapat terjadi keadaan fatal, akan terjadi penurunan trombosit secara drastis akibat pemecahan pembuluh darah (pendarahan). Di fase yang ketiga ini akan terjadi pada hari ke 6-7 ini, penderita akan merasakan demam kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan, di fase inilah trombosit akan perlahan naik kembali normal kembali. Dalam upaya  pencegah penyakit DBD dapat kita lakukan pencegahan dirumah adalah dengan membasmi jentik nyamuk, yaitu dengan cara :Rajin menguras bak mandi, Menutup tempat penampungan air, Menggunakan obat pengusir nyamuk, Menaburkan abathe atau bubuk larvasida pada bak penampungan air yang sulit dikuras atau dibersihkan, Memelihara tanaman pengusir nyamuk, Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, dan Jangan membiasakan menggantung pakaian karena menjadi tempat bersarang nyamuk.

Penulis : Nurul Adibah Alani

Mengenal Penyakit Scrub Thypus

March 22, 2018

Scrub typhus adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh infeksi Orientia tsutsugamushi (Rickettsia tsutsugamushi) hal ini juga dikenal sebagai penyakit tsutsugamushi.  Infeksi scrub typhus terpelihara dialam sebagai “typhus island” dalam sklus yang melibatkan tungau dan rodensia kecil. Pada tungau terjadi penularan transovarial dengan infeksi awal pada fase larva. Manusia adalah host pada penyakit zoonosis ini.  Manusia memasuki habitat terinfeksi yang bervariasi sebagai contoh semi padang pasir, hutan hujan yang rusak, tepi sungai, pantai dan daerah pertumbuhan sekunder. Inang sekunder adalah tikus, mencit, cecurut, dan voles.  Larva dari beberapa spesies tungau seperti Leptotrobidium (Trombicula) akamushi dan Leptrombidium deliensis menginfeksi mereka sendiri dengan menyerang tikus dan akhirnya manusia bertindak sebagai inang aksidental. Scrub tifus adalah penyakit infeksi akut dari ringan sampai berat dan  dapat membahayakan hidup disebabkan oleh Orientia (Rickettsia) tsutsugamushiyang belum dewasa yang dikenal sebagai "chigger". Scrub tifus pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1899 yang ditularkan oleh tungau. Diperkirakan satu miliar orang beresiko terkena skcrub tifus dan diperkirakan satu juta kasus terjadi setiap tahunnya. Tingkat mortalitas pada pasien yang tidak diobati berkisar 0-30% tergantung pada wilayah geografis, strain rickettsia dan waktu intervensi. Kematian biasanya terjadi dari infeksi primer atau dari komplikasi sekunder seperti pneumonitis, ARDS, ensefalitis, kegagalan peredaran darah.

Distribusi scrub typhus meliputi wilayah yang sangat luas yaitu 13 juta km persegi dari batas sebelah timur Jepang yang melalui Cina, Filipina, Australia tropis di sebelah selatan dan barat melalui India, Pakistan, Tibet, Afghanistan dan bagian selatan Uni Soviet. Distribusi penyakit scrub typhus mengikuti distribusi Rattus rattus. Vektor scrub typhus hadir di sebagian besar negara-negara Asia Tenggara dan sangat endemis di wilayah geografis tertentu seperti di India, Indonesia, Maldives, Myanmar, Nepal, Sri Lanka dan Thailand.
Scrub tifus sering dianggap sebagai penyakit pedesaandi kawasan Asia-Pasifik. Penyakit tropis ini umumnya ditemukan pada individu yang melintasi atau bekerja di daerah yang banyak terdapat tumbuh-tumbuhan seperti daerah hutan maupun di perkebunan. Berdasarkan pada jurnal penelitian “Rickettsial Diseases: Risk For Indonesia” Terdapat laporan kasus scrub tifus di daerah perkotaan dari Hong Kong, Jepang dan Korea Selatan akibat aktifitas berkebun di daerah perkotaan.


Waspadai Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Anda

March 22, 2018

Selama ini kita ketahui bahwasanya rokok telah menjadi suatu aktivitas yang sering dilakukan masyarakat Indonesia, baik perempuan maupun laki-laki telah mengkonsumsi rokok itu sendiri tanpa peduli bahwa resiko yang diterima sangat besar sebagai penyebab yang akan ditimbulkan oleh rokok itu sendiri. Jadi yang saya katakan,saya akan membahas tentang  bahaya rokok bagi kesehatan.
Adapun dampak yang akan ditimbulkan oleh rokok tersebut yaitu: Merokok dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, Merokok menjadi penyebab sakit jantung, Merokok menjadi penyebab sakit paru-paru, Merokok dapat menyebabkan kerusakan tulang dan gigi, merokok dapat mengganggu aliran darah, Merokok dapat meningkatkan resiko penyakit stroke, Merokok dapat menyebabkan seseorang kebutaan, Merokok menjadi penyebab penyakit mulut, wanita perokok kecendrungan susah memiliki keturunan, merokok dapat menjadi penyebab bayi lahir jadi cacat, pria perokok, waspadai bahaya merokok pada sistem reproduksi anda dan merokok dapat menjadi penyebab  radang sendi.

Selain itu, akibat merokok tersebut bisa sangat menimbulkan penyakit berupa kanker, yaitu kanker: 1.     Kanker kandung kemih, 2.     Kanker darah, 3.     Kanker usus, 4.     Kanker servik, 5.     Kanker esophagus, 6.     Kanker payudara, 7.     Kanker lidah, 8.     Kanker perut, 9.     Kanker liver, 10.  Kanker ginjal, 11.  Kanker bronkus dan 12.  Kanker tracheaDari artikel yang saya bahas ini, semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian,Pesan yang dapat saya sampaikan kepada seluruh masyarakat terutama Indonesia, berhentilah merokok dari sekarang, mungkin bahaya rokok belum dirasakan oleh penikmat rokok saat mereka menikmatinya, tetapi ingatlah dampak rokok yang saya bahas diartikel ini. Saya pribadi tidak merokok. 

Sumber: Diolah dari berbagai sumber.

Penulis : Muhammad Asrof Irfan Liadi

Mengenal Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

March 21, 2018

Menurut Hendrik L. Blum, derajat kesehatan dipengaruhi 4 faktor yaitu faktor lingkungan, perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Faktor lingkungan inilah yang paling besar menentukan status kesehatan. Nah, yang dimaksud dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat atau biasa disebut dengan PHBS, yaitu semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Apa sih contoh dari PHBS itu? PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan beraneka ragam makanan, minum tablet tambah Darah, mengkonsumsi garam beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A, posyandu. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan, dll. siapa saja sih yang bisa melakukan PHBS dan dimana saja PHBS itu bisa dilakukan? Pastinya semua bisa melakukannya baik anak-anak, remaja, orang dewasa, dan bahkan lansiapun dapat melakukannya, bisa dibilang tidak pandang umurlah, hehe  kita bisa melakukan Hidup Bersih Dan Sehat di mana-mana kawan;

1 Di Rumah Tangga
Seperti :
·       Menjaga lingkungan rumah tetep bersih
·       Selalu gunakan air bersih
·       Berolahraga
·       Tidak merokok
2.     Di tempat umum
Seperti :
·       Membuang sampah pada tempatnya
·       Tidak merokok di sembarang tempat
·       Dll
3.     Di sekolahan, kantor dan prasarana belajar yang lainya
Seperti:
·       Mencuci tangan dengan sabun setelah beraktifitas
·       Tidak membuang sampah sembarangan
·       Menggunakan jamban sehat
·       Tidak merokok
·       Dll

4.     Tempat palayanan kesehatan
Seperti:
·       Menjaga lingkungan agar selalu bersih
·       Tidak membuang sampah sembarangan
·       Mencuci tangan dengan sabun
·       Menekan serendah mungkin vektor penyakit
·       Dll
Manfaat PHBS bagi masyarakat yang melakukan yaitu:
a.      Masyarakat dapat mengupayakan lingkungan sehat
b.     Masyarakat mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan
c.      Masyarakat dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
d.     Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) seperti posyandu, jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan bersalin (tabulin), arisan jamban, kelompok pemakai air, ambulans desa dll.
Nah, mungkin sekian dulu tulisan singkat ini...
Karena pepatah mengatakan “ lebih baik mencegah dari pada mengobati “


Perilaku hidup bersih dan sehat atau yang biasa dikenal dengan istilah PHBS merupakan salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan pengetahuan masyarakat sehingga tercapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Perilaku merupakan salah satu penyebab masalah kesehatan. PHBS juga berperan dalam mencegah terjadinya penyakit. Dalam meningkatkan kesadaran pentingnya PHBS dibutuhkan komitmen bersama-sama saling mendukung dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya keluarga.
PHBS tidak hanya berada di rumah tangga melainkan di sekolah, tempat kerja, tempat umum, dan fasilitas kesehatan. Namun untuk memulai PHBS lingkup terkecil adalah dimulai dari rumah tangga. Adapun bentuk PHBS yang berada dalam lingkup rumah tangga, yaitu :
  1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
  2. Menimbang bayi dan balita
  3. Memberi ASI eksklusif
  4. Menggunakan air bersih
  5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
  6. Menggunakan jamban sehat
  7. Memberantas jentik di rumah
  8. Makan sayur dan buah setiap hari
  9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
  10. Tidak merokok di dalam rumah
Selain dari beberapa perilaku diatas, masih banyak lagi perilaku hidup bersih dan sehat yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. dengan mererapkan PHBS dalam kegiatan sehari-hari itu berarti kita telah melakukan upaya pencegahan dan menghindari terjadinya penyakit. Apabila semua masyarakat menerapkan PHBS maka kasus penyakit akan menurun dan tercipta lingkungan yang nyaman dan aman. Seorang tenaga kesehatan bertugas untuk mempromosikan dan mengajak masyarakat untuk melakukan PHBS.

Adapun beberapa manfaat yang kita dapatkan apabila menerapkan PHBS yaitu semua masyarakat akan hidup sehat dan terhindar dari penyakit, seorang anak yang tumbuh dilingkungan yang sehat dan bersih akan tumbuh menjadi anak yang cerdas, masyarakat dapat bekerja dengan baik sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi dan menjadi lebih produktif, mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan berobat, dan tidak menghabiskan uang negara hanya untuk menanggulangi masalah kesehatan. 


Penulis : Iqbal Ma'arif dan Eka Agustina Lestari (Mahasiswa Poltekkes Tanjungpinang)

Kabar Bintan : Sejarah Singkat Poltekkes Tanjungpinang

March 21, 2018

Pembangunan Kesehatan merupakan bagian yang integral dari pembangunan sumber daya manusia untuk mewujudkan bangsa yang maju, mandiri, dan sejahtera. Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek jasmani dan kejiwaannya, disamping aspek spiritual, kepribadian dan kejuangan untuk itu pembangunan kesehatan ditujukan untuk mewujudkan manusia yang sehat, cerdas, dan produktif. Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang sebagai lembaga penyelenggara pendidikan professional tenaga kesehatan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 1988/MENKES/PER/IX/2011 Tanggal 27 September 2011.Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang adalah salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia yang berwujud Politeknik, dibawa asuhan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Perguruan Tinggi ini berdiri sejak tanggal 1 Januari 2001 dengan Nomor SK PT dan Tanggal SK PT, Politeknik ini berlokasi di Jl. Arif Rahman Hakim No 1 Tanjungpinang, Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau Indonesia.

Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang merupakan poltekkes termuda dari 38 Poltekkes se-Indonesia. Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang berkedudukan di Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau. Terbentuknya Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang tidak terlepas dari sejarah berdirinya Poltekkes Induk yaitu POLTEKKES KEMENKES RIAU yang berkedudukan di Pekanbaru Provinsi Riau. Sering dengan semangat otonomi daerah maka terbentuklah Provinsi Kepulauan Riau yang secara administrasi terpisah dengan Provinsi Riau. Maka pada tahun 2009 rencana pemisahan managemen Poltekkes kemenkes riau dengan managemen Tanjungpinang. Maka tanggal 27 September 2011 secara resmi berdirinya Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungpinang sebagai Poltekkes baru di jajaran Politeknik Kesehatan Kemenkes Republik Indonesia. Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang memiliki 3 program studi yaitu DIII Keperawatan, DIII kebidanan, dan DIII Kesehatan Lingkungan. Serta di Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang memiliki 5 UKM yaitu UKM Kepramukaan, LDK (Lembaga Dakwah Kampus), Gabnikes (Gabungan Nasrani Poltekkes), English Club dan Bank Sampah.
Meskipun Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang masih terbilang muda dibandingkan dengan Poltekkes yang lain, tetapi Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang tidak kalah bagus, dan mampu bersaing dengan Poltekkes lain. Serta Poltekkes Tanjungpinang juga memiliki prestasi dalam segala hal, baik itu dibidang Akademik maupun Non Akademik.
Keunggulan Poltekkes Tanjungpinang dibandingkan dengan Universitas lain di Kepulauan Riau :
1.     Lokasi kampus yang strategis dan mudah terjangkau
2.     Kampus poltekkes kesehatan negeri pertama di provinsi kepulauan riau
3.     Semua program studi telah terakreditas
4.     Dosen yang professional (strata S2 sesuai UU No. 4 Tahun 2005)
5.     Beasiswa untuk mahasiswa yang kurang mampu
6.     Ruang kelas yang nyaman serta full AC
7.     Memiliki laboratorium dan perpustakaan
8.     Memiliki asrama putra dan putri
9.     Security 24 jam

Sumber : Poltekkes Tanjungpinang
Penulis : Apriliani Marzuki

7 Alasan Mengapa Memilih Prodi Kesehatan Lingkungan

March 20, 2018

Kesehatan lingkungan merupakan suatu ilmu dan seni dalam mencapai keseimbangan antar lingkungan dan manusia, ilmu dan juga seni dalam pengelolaan lingkungan sehingga dapat tercapai kondisi yang bersih, sehat, nyaman dan aman serta terhindar dari gangguan berbagai macam penyakit. Ilmu kesehatan lingkungan mempelajari dinamika hubungan interaktif antara kelompok penduduk dengan berbagai macam perubahan komponen lingkungan hidup yang menimbulkan ancaman/berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat umum. Disaat saya memilih ingin kuliah dimana, saya mencari informasi tentang universitas-universitas di TanjungPinang melalui kakak-kakak senior yang berada di universitas tersebut. Awalnya saya tidak mengetahui adanya jurusan kesling di TanjungPinang, Namun setelah saya bertemu sama mahasiswa di poltekkes TanjungPinang jurusan kesling dan kebetulan dia kakak tingkat saya di SMA. Dari itu saya terus bertanya tentang jurusan kesling dan profersi apa saja yang dapat kesling kerjakan. Setelah itu saya tertarik pada kesling karena saya sangat senang mempelajari kesehatan dari waktu saya masih SD. 

Tetapi saya juga dapat informasi dari kakak tingkat saya di SMA tentang universitas lain di TanjungPinang dengan jurusan Akutansi, awalnya orang tua saya ingin saya mengambil jurusan Akutansi dan saya akhir nya mencari tau juga tentang jurusan akutansi dan profersi apa saja yang dapat di kerjakan.  Namun setelah mengalami proses pencarian informasi tentang jurusan yang saya dapat kan dan menceritakan kepada keluarga apa saja jurusan yang saya pilih. Setelah menceritakan semuanya dan saya meminta izin kepada orang tua saya, saya memilih pada jurusan Kesehatan Lingkungan dengan alasan.
1.     Kesehatan
Alasan pertama saya masuk kesling yaitu karena saya suka mempelajari tentang kesehatan apa lagi menyangkut kesehatan masyarakat sekitar. Karena lingkungan merupakan faktor utama dari penularan penyakit dari segala hal. maka dari itu saya berpikir bahwa kesehatan dan lingkungan sangat erat dalam menyelamatkan masyarakat dari penularan penyakit. Apa lagi jika lingkungan sekitar bersih dan sehat maka masyrakat sangat jauh dari penularan penyakit ini yang sangat saya sukai.

2.     Ingin mengembangkan kampung halaman
Kesehatan Kampung halaman saya kurang baik dalam kesehatan apa lagi tentang kesehatang lingkungan. Karena masyarakat disana kurang memahami tentang efek kesehatan lingkungan yang kurang baik, terutama pada pengolahan sampah.

3.     Peluang kerja yang besar
Menurut saya, saat ini khusunya di wilayah kepulauan riau sangat dibutuhkan tenaga sanitarian yang siap mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh lingkungan seperti polusi udara, sampah, air, makan dan minuman, binatang pembawa penyakit seperti tikus,lalat,kecoa dll. Dan juga banyak instansi kesehatan khususnya di kepulauan riau ini yang minim tenaga sanitarian.

4.     Sebagai tenaga penyuluh
Memang saya bukan tenaga penyembuh penyakit, akan tetapi lewat kesehatan lingkungan ini saya akan mendapatkan berbagai ilmu tentang cara mencegah penyakit menular maupun tidak menular melalui lingkungan sekitar, dan ilmu inilah yang akan saya salurkan kepada masyarakat agar masyarakat mengetahui betapa pentingnya menjaga kesehatan lingkungan.

5.     Tertarik pada pengolahan air
Salah satu alasan saaya memilih jurusan kesehatan lingkungan ini adalah ketertarikan saya terhadap bagaimana cara pengolahan air menjadi air bersih yang memenuhi standar baku mutu. Hal ini saya fikirkan menimbang air yang terdapat di daerah kepri khususnya dikampung halaman saya, disana air yang kami gunakan untuk keperluan sehari-hari dari mandi, mencuci maupun memasak menggunakan air yang berasal dari sumur, akan tetapi prihatinnya air sumur tersebut belum memenuhi standar baku mutunya nya tertutama dilihat dari parameter fisik.

6.     Memberi ilmu tentang cara pembuatan kompos
Terdapat berbagai daerah yang belum mengetahui cara pembuatan kompos terutama kampung halaman saya. Masyarakat nya saat pemberian pupuk pada tanaman atau sayuran tanpa  mengolah terlebih dahulu, seperti feses hewan langsung ditabur begitu saja pada sayuran dan akibat dari itu membuat sayuran sudah tercemar oleh feses hewan tersebut dan sayuran tidak layak untuk di makan. Maka dari itu saya ingin mempelajari lebih dalam tentang kesehatan yang terdapat pada lingkungan agar masyarakat di kampung saya lebih teliti dalam kesehatan.

7.     Sebagai tenaga kesehatan
Saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat tentang kesehatan. Saya sangat senang melihat masyarakat hidup sehat tanpa penyakit dan melihat lingkungan bersih dan sehat.  Apa lagi di daerah yang terpencil sangat kurang dalam memahami kesehatan dan kurang dalam tenaga kesehatan. Saya ingin memberi kan pengetahuan dan tenaga saya dalam menwujudkan masyarakat bebas dalam penularan penyakit.

Penulis : zulita afrianti (Mahasiswi Poltekkes Tanjungpinang)

Opini : Pengendalian Tikus Skala Rumah Tangga

March 20, 2018

Tikus merupakan binatang pengerat yang hampir semua manusia mengenali tikus karena binatang pengerat ini memiliki kehidupan yang berdampingan dengan kehidupan manusia. Mengapa demikian? Sebab tikus pada umumnya dapat bertahan hidup di tempat – tempat yang terdapat aktivitas dari manusia. Tikus bagi manusia dianggap binatang yang merugikan, terutama disaat kebiasaannya yang suka mengerat akan membuat kerusakan dan menimbulkan kerugian bagi benda yang dikerat tikus, belum lagi kotoran-kotoran yang dikeluarkan tikus di jalur yang biasa di lalui tikus untuk dapat masuk ke rumah atau lingkungan sekitar akan menganggu bagi manusia. Sebagian besar masyarakat Indonesia sudah memiliki pendapat bahwa tikus adalah binatang yang harus dihindari atau dibasmi dan hanya sebagian kecil yang memiliki pendapat pada tikus bahwa tikus menguntungkan, para petugas laboratorium misalnya, tikus digunakan sebagai objek uji coba dari hasil laboratorium, walaupun bukan semua jenis tikus yang digunakan untuk objek, secara umum spesies mencit yang mereka gunakan. Banyaknya asumsi masyarakat terhadap tikus yang merugikan membuat mereka waspada, apalagi masyarakat juga mengetahui tikus merupakan binatang yang membawa penyakit, contoh penyakit yang umum di masyarakat salah satunya penyakit pes dan penyakit leptospirosis yang disebabkan oleh kencing tikus.

Asumsi masyarakat tentang tikus yang buruk inilah yang membawa pemikiran akan solusi yang harus mereka lakukan terhadap tidak boleh ada tikus di lingkungan mereka, terlebih mereka yang tinggal di daerah yang sanitasi nya tidak baik, tikus akan lebih mudah hidup dan membawa dampak negatif dan kerugian nantinya bagi masyarakat itu sendiri. Masyarakat Indonesia umumnya sudah mengenali beberapa solusi dari pembasmi tikus yang beredar di pasaran, sebagai contoh yaitu racun tikus, perangkap tikus, pembasmi tikus elektrik, cairan pengusir tikus, pengusir tikus ultrasonic, dll.
Memang banyak produk atau cara yang ditawarkan agar tikus dapat dibasmi, tetapi tidak sedikit masyarakat yang tidak tau akan bahaya lanjutan yang ditimbulkan, belum lagi harga yang sedikit tidak terjangkau bagi kalangan masyarakat penghasilan rendah, dan masyarakat yang sensitif terhadap bahan kimia, itu semua akan menimbulkan masalah baru. Dapat diketahui, cara mengendalikan tikus ada yang bisa dilakukan dengan metode pengendalian hayati, apa maksud dari metode pengendalian hayati? Metode pengendalian hayati adalah metode yang menggunakan predator atau pemangsa untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan tikus dari suatu tempat. Pada umumnya predator tikus terdiri dari hewan melata seperti ular, burung hantu pemangsa tikus, kucing rumah yang masuk dalam kelas mamalia karnivora pemangsa tikus dan sebagian kucing hanya suka berburu lalu menangkap tikus tanpa dimakan, serta anjing peliharaan yang dalam hal berburu tikus lebih baik dari kucing.
Ada kelebihan dan kelemahan dari pengendalian hayati tikus yang dapat dilakukan, kelebihan yang ditawarkan dari pengendalian hayati untuk tikus adalah bersifat terus menerus, misalnya musuh alami tikus seperti kucing dan anjing peliharaan yang sudah menetap berada di tempat tersebut akan terus menerus menekan jumlah tikus hingga berkurang, aman terhadap lingkungan karena tidak ada bahan kimia yang dapat berpengaruh buruk dan biaya pengendalian hayati relatif murah karena dapat berjalan dengan sendirinya. Kelemahan dari pengendalian hayati terhadap tikus yaitu tikus yang tertangkap relatif sedikit dan biasanya menyisakan bangkai tikus yang akan membusuk di tempat tak terjangkau oleh manusia jika tidak diketahui oleh manusia dimana predator alami tersebut berburu atau memangsa tikus.
Pengendalian tikus hayati dapat menjadi solusi bagi skala rumah karena masyarakat rata-rata memiliki hewan peliharaan seperti kucing dan anjing, hewan peliharaan masyarakat tersebut pada umumnya sudah memiliki sifat alamiah dalam hal berburu, salah satunya tikus, dan rata-rata juga kucing dan anjing adalah hewan yang hidup di lingkungan sekitar kita, karena mengingat jumlah mereka yang banyak sehingga kucing dan anjing yang bukan hewan peliharaan namun tinggal di sekitar lingkungan masyarakat dapat membantu dengan alami mengurangi tikus yang ada di  sekitar kita.


Opini mahasiswa
Ditulis oleh : Medi Sasmita  (Mahasiswa Prodi Kesling Poltekkes Tanjungpinang)

Pemanfaatan Sereh Wangi Untuk Mengusir Kecoa

March 20, 2018

Sereh wangi (Cymbopogon winterianus Jowitt) merupakan tanaman berupa rumput-rumputan tegak, dan mempunyai akar yang sangat dalam dan kuat, batangnya tegak, membentuk rumpun. Tanaman ini dapat tumbuh hingga tinggi 1 sampai 1,5 meter. Daunnya merupakan daun tunggal, lengkap dan pelepah daunnya silindris, gundul, seringkali bagian permukaan dalam berwarna merah, ujung berlidah, dengan panjang hingga 70-80 cm dan lebar 2-5 cm (Segawa, 2007).
Sereh wangi memiliki khasiat sebagai obat atau gangguan pernafasan.Ekstrak minyak atsiri dapat digunakan sebagai obat gosok. Batang umbi sereh dapat direbus dalam air hangat dan digunakan sebagai wewangian pada bak air mandi, manfaatnya untuk menyegarkan tubuh serta merelaksasikan otot yang tegang. Minyak yang dihasilkan dari ekstrak sereh wangi dapat digunakan untuk mengusir serangga. Serai wangi mempunyai aroma yang khas dan kuat. Aroma ini diperoleh dari senyawa citronnelal yang terkandung dalam minyak atrisi serai, aroma tersebut tidak disukai dan sangat dihindari serangga termasuk kecoa. 

Senyawa citronnelal dapat digunakan sebagai insektisida alami, memiliki sifat racun kontak (aroma) dan dapat menyebabkan kematian (Hayakawa, 2012).Prosedur pembuatan ekstrak daun serai wangi :
1.     menyiapkan rangkaian alat destilasi
2.     memindahkan hasil ekstraksi serai wangi (Cymbopogon nardus) ekstraksi kedalam labu destilasi
3.     melakukan proses destilasi dalam suhu 75 C
4.     lakukan proses destilasi sampai tidak ada destilat yang menetes dari kondensor
Metode Pengujian Terhadap Kecoa :
1.     Menyiapkan alat, bahan dan reagen
2.     Memasukkan 2 ekor kecoa kedalam gelas yang sudah disediakan Kemudian ditutup dengan kain kasa dan semprotkan ekstrak serai wangi didiamkan selama1 jam sejak diberikan perlakuan, dan dilihat setiap 30 menit.

Penulis : Nurhaini (Mahasiswa Kesling)

Peran Olahragawan Dalam Pengendalian Vektor di Tanjungpinang

March 20, 2018

Vektor adalah arthropoda yang dapat menularkan, memindahkan atau menjadi sumber penularan penyakit pada manusia (Peraturan Pemerintah No.374 Tahun 2010). Bagi dunia kesehatan masyarakat, binatang yang termasuk kelompok vektor dapat merugikan kehidupan manusia karena disamping mengganggu secara langsung juga sebagai perantara penularan penyakit. Penyakit yang ditularkan melalui vektor masih menjadi penyakit endemis yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat sehingga perlu dilakukan upaya pengendalian atas penyebaran vektor tersebut. Sebagai olahragawan tentunya selain menjaga kesehatan diri sendiri tentunya juga mejaga lingkungan sekitar area olahraga , seperti lapangan . Kemungkinan vektor yang ada di dilapangan olahraga seperti : Ordo Dipthera yaitu nyamuk dan lalat berupa Nyamuk Anopheles sebagai vektor malaria, Nyamuk Aedes sebagi vektor penyakit demam berdarah, Lalat tse-tse sebagai vektor penyakit tidur dan Ordo Coleoptera, contohnya kecoa.

Beberapa kasus yang pernah terjadi pada atlet, salah satunya adalah penyakit Demam Berdarah (DBD) yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan kepada manusia melalui perantara nyamuk Aedes Aegphty dan Aedes Albopictus akibat dari kurangnya kebersihan lingkungan lapangan sekitarnya. Seperti kasus yang terjadi di Kalimantan Timur. “Seorang atlet anggar Kaltim, Dea Marchelia harus terbaring lemas di rumahsakit lantaran menderita DBD dan terpaksa mengalami rawat inap di RS Haji Drajad, Samarinda” (Tribun Kaltim). Maka dari itu, peran olahragawanlah yang sangat penting dalam melakukan pengendalian vektor tersebut. Dalam pengendalian vektor tersebut dapat dilakukan usaha untuk mengurangi atau menurunkan populasi vektor dan memutuskan siklus hidup vektor sehingga vektor tersebut tidak berkembang. Peran olahragawan yang dapat dilakukan dalam pengendalian vektor adalah dengan pengelolaan lingkungan yang merupakan cara terbaik unuk mengontrol arthopoda. Contoh dari pengendalian tersebut, seperti :
1.     Membersihkan lingkungan lapangan olahraga.
2.     Melakukan Pembersihan Sarang Nyamuk (PSN)
3.     Melakukan PSN menggunakan langkah-langkah 3M, yaitu Menguras Tempat Penampunga Air (TPA), Menutup tempat peampungan air dan Menimbun barang-barang yang dapat menimbulkan genangan air yang kemungkinan menjadi tempat berkembangbiakan nyamuk. 
4.     Membersihkan saluran air yang menggenang.
5.     Membunuh langsung kecoa menggunakan alat pemukul.
6.     Menutup celah-celah dinding.
7.     Menggunakan insektisida dengan cara spray (pengasapan), dust (bubuk), aerosol (semprotan) atau bait (umpan).
Dengan dilakukannya pengendalian lingkungan tersebut, akan terjadi keseimbangan antara kesehatan jasmani dan lingkungan bagi olahragawan sehingga tehindar dari vektor penyebaran penyakit yang kemungkinan dari lapangan olahraga. Adapun manfaat dalam pengendalian vektor dan kebersihan lingkungan yang diperoleh, yaitu :
1.     Terhindar dari penyakit yang disebabkan vektor atau penyakit yang berbasis lingkungan.
2.     Lingkungan area olahraga menjadi bersih dan nyaman.
3.     Dengan lingkungan yang bersih dapat mendorong semangat atlet-atlet berolahraga.
4.     Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Namun dalam pengendalian vektor tersebut, hal yang harus diperhatikan adalah tidak membebani atau mencemari lingkungan, udara, dan air tetapi lingkungan harus tetap nyaman dan asri. Oleh karena itu, sangat penting peran olahragawan dalam pengendalian vektor agar lingkungan area olahraga bersih dan terhindar dari vektor yang kemungkinan pemicu terjadinya penyakit.


Penulis: Zulpahmi (Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan)