Tanjungpinang terletak di Pulau Bintan Provinsi Kepulauan Riau merupakan daerah strategis karena berbatasan langsung dengan Negara Singapura dan Malaysia. Pada awalnya kota ini merupakan pusat kerajaan melayu yang kini lebih dikenal sebagai pusat pengembangan seni budaya dan tujuan wisata. Beberapa peninggalan sejarah yang menarik bagi para wisatawan diantaranya makam raja melayu dan Masjid Sultan Riau di Penyengat. Selain itu, Tanjungpinang juga berkembang di bidang industri seperti pembuatan kapal, garmen dan industri perikanan.
Dengan perkembangan yang pesat, kota Tanjungpinang juga mempunyai makanan khas bagi pecinta kuliner yaitu Otak-otak. Otak-otak Tanjungpinang memang berbeda dengan otak-otak yang dijual dan dibuat di daerah jawa, sumatera dan Kalimantan yang dibungkus dengan daun pisang. Sedangkan Otak-Otak Tanjungpinang dibungkus dengan daun kelapa yang berwarna hijau sekalian dengan lidinya, yang masing-masing sisi ujungnya dijepit dengan menggunakan lidi atau staples dan selanjutnya adonan yang sudah dibungkuss tersebut kemudian dibakar dengan menggunakan bara api hingga matang.
Tekstur Otak-Otak Tanjungpinang tidak kenyal tetapi agak lembut karena tidak terlalu banyak memakai tepung sagu. Dengan dibungkus daun kelapa, aroma Otak-Otak Tanjungpinang yang telah dipanggang sangat khas dibandingkan otak-otak dari daerah lain. Otak-Otak Tanjungpinang merupakan sejenis makanan yang terbuat dari ikan yang digiling halus lalu dicampur tepung dan bumbu khusus sehingga terasa guruh saat disantap. Ada 3 jenis otak-otak yang dijual diantaranya otak-otak ikan tenggiri, otak-otak sotong dan otak-otak tulang ikan. Makanan ini dijadikan salah satu kebanggaan khas kepulauan riau karena unk dan rasanya enak. Di Tanjungpinang otak-otak biasa ditemui di berbagai tempat terutama Tepi Laut dan yang paling terkenal lokasinya berada di Pelantar Dua. Harganya sangat terjangkau yaitu berkisar antara Rp. 1.000,- hingga Rp. 2.000,- perbungkus.
Penulis : Fenty Wulan Sary