Pengelolaan sampah yang kurang baik akan menjadikan sampah sebagai tempat perkembangbiakan vektor penyakit, Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai menjadi tempat yang cocok bagi mikroorganisme dan hewan seperti lalat, kecoa, nyamuk, tikus dan anjing untuk menjangkitkan penyakit, Sampah yang berserakan dalam jumlah banyak dan dibuang tidak pada tempatnya akan berimbas pada pencemaran media tanah, air, dan udara dan menimbulkan risiko kesehatan. Sampah menimbulkan masalah kesehatan masyarakat terutama terkait dengan transmisi penyakit sampah dapat menjadi faktor pendukung transmisi penyakit menular dan penyakit tidak menular, sampah yang membusuk menarik perhatian vektor, tikus dan hewan lainya seperti Lalat berperan dalam transmisi penyakit oro-faecal, terutama jika sampah itu berisi kotoran (biasanya kotoran anak-anak), dan penyakit Diare( buang air besar dengan jumlah tinja lebih banyak dari biasanya dan berbentuk cairan), penyakit Disentri (penyakit yang menyerang saluran pencernaan, khususnya usus besar), penyakit kolera( infeksi saluran usus yang disebabkan bakteri Vibrio cholera), penyakit Kecacingan (penyakit dimana seseorang mempunyai cacing dalam ususnya). Kecoa akan bersarang di tempat-tempat banyak sampah dan sering mendapat akses ke tempat makanan manusia sambil membawa bakteri patogen seperti Shigella, Salmonella, dan lainya. Sedangkan tikus menularkan Leptospirosis dan salmonellosis, serta mengembangkan penyakit Pes melalui pinjal tikus (Xenopsylla).
Sampah yang tertimbun juga bisa menjadi tempat perindukan nyamuk, seperti Nyamuk Aedes akan meletakkan telurnya di air yang terkumpul di kaleng bekas, tong, atau wadah lain dalam timbunan sampah sehingga sangat baik untuk penularan penyakit yang disebabkan virus dengue yaitu DBD. Nyamuk Anopheles yang suka berkembang di tempat-tempat air tergenang karena sumbatan sampah berpotensi menyebarkan malaria dan nyamuk culex juga berpotensi mentransmisi mikrofilaria terutama jika air sampah mengalir masuk sambil membawa zat-zat organik ke badan air yang tergenang. Kecelakaan akibat membuang sampah sembarangan misalnya luka akibat benda tajam seperi besi, kaca dan lainnya , gangguan psikosomasis misalnya sesak nafas , stres dsb. dari sudut estetika, hidup di tempat yang tidak higienis di tengah sampah akan menurunkan semangat hidup dan motivasi memperbaiki dan merawat lingkungan sekitarnya. Untuk menghindarkan semua potensi masalah-masalah seperti yang diuraikan, sampah harus dikelola dengan benar.