Biogas merupakan salah satu sumber energi alternative yang memanfaatkan limbah ternak. Limbah ternak seperti kotoran ternak merupakan produk buangan yang bukan hanya menjadi sumber pencemaran terhadap lingkungan, ternyata juga dapat menjadi penyebab perubahan lingkungan (climate change), sehingga wajar jika Badan Lingkungan Hidup Dunia merilis bahwa sektor peternakan adalah salah satu sektor yang dapat memicu perubahan iklim.
Biogas merupakan bahan bakar alternatif yang berasal dari kotoran hewan ternak, termasuk sapi, yakni dengan memanfaatkan gas dlm kotoran ternak yg diperoleh dari reaksi kimia dg menggunakan teknologi terapan sederhana yang digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti memasak dan bahkan untuk lampu penerangan,
Mengapa Biogas kita perlu menggunakan dan menggalakkan penggunaan Biogas bagi peternak kita ? Karena alasan berikut:
1. Mengurangi Pencemaran Lingkungan, Biogas sangat ramah lingkungan, membuat kandang sapi menjadi selalu bersih,
2. Mudah dalam pemakaiannya, efisien (hemat uang) karena tidak perlu lagi membeli minyak tanah atau gas LPG,
3. Tidak berlimbah dan yang paling penting aman dalam penggunaannya karena Biogas tidak mudah meledak, tidak seperti gas dari tabung gas LPG.
4. Hemat energy, mendukung program presiden dalam penghematan energy.
5. Menjaga lingkungan, karena mengurangi ketergantungan penggunaan kayu bakar untuk memasak.
6. Hasil akhir ampasnya dapat dijadikan pupuk kompos yang sangat bermanfaat.
Sebagai gambaran, 1 Kg kotoran ternak sapi menghasilkan sekitar 37 Liter Biogas, Satu buah kompor dalam waktu 1 jam menghabiskan ± 400 liter biogas atau 0,22 – 1,10 m3 per jam dan Satu buah lampu dalam waktu 1 jam menghabiskan ± 100 -150 liter biogas atau 0,07 – 0,14 m3 per jam.
Untuk menghasilkan gas, peternak setiap harinya membutuhkan sekitar 50-60 Kg kotoran sapi, atau setara dengan 1 ember cat ukuran 50 kg diisi penuh. 1 ekor sapi potong jenis Bali secara normal menghasilkan 8-10 Kg kotoran setiap harinya.